Minggu, 27 April 2014

Cara Budidaya Mahoni



Umum

Acacia mangium termasuk jenis Legum yang tumbuh cepat, tidak memerlukan persyaratan
tumbuh yang tinggi dan tidak begitu terpengaruh oleh jenis tanahnya. Kayunya bernilai ekonomi
karena merupakan bahan yang baik untuk finir serta perabot rumah yang menarik seperti: lemari,
kusen pintu, dan jendela serta baik untuk bahan bakar. Tanaman A. mangium yang berumur
tujuh dan delapan tahun menghasilkan kayu yang dapat dibuat untuk papan partikel yang baik.
Faktor yang lain yang mendorong pengembangan jenis ini adalah sifat pertumbuhan yang cepat.
Pada lahan yang baik, umur 9 tahun telah mencapai tinggi 23 meter dengan rata-rata kenaikan
diameter 2 - 3 meter dengan hasil produksi 415 m3/ha atau rata-rata 46 m3/ha/tahun. Pada areal
yang ditumbuhi alang-alang umur 13 tahun mencapai tinggi 25 meter dengan diameter rata-rata
27 cm serta hasil produksi rata-rata 20 m3/ha/tahun. Kayu A. mangium termasuk dalam kelas
kuat III-IV, berat 0,56 - 0,60 dengan nilai kalori rata-rata antara 4800 - 4900 k.cal/kg


Keterangan botani

A. mangium termasuk dalam sub famili Mimosoideae, famili Leguminosae dan ordo
Rosales. Pada umumnya A. mangium mencapai tinggi lebih dari 15 meter, kecuali
pada tempat yang kurang menguntungkan akan tumbuh lebih kecil antara 7 - 10
meter.Pohon A. mangium yang tua biasanya berkayu keras, kasar,beralur
longitudinal dan warnanya bervariasi mulai dari coklat gelap sampai terang.Dapat
dikemukakan pula bahwa bibit A. mangium yang baru berkecambah memiliki daun
majemuk yang terdiri dari banyak anak daun.
 Daun ini sama dengan sub family
Mimosoideae misalnya Paraseanthes falcataria, Leucaena sp, setelah tumbuh
beberapa minggu A. mangium tidak menghasilkan lagi daun sesungguhnya tetapi
tangkai daun sumbu utama setiap daun majemuk tumbuh melebar dan berubah
menjadi phyllodae atau pohyllocladus yang dikenal dengan daun semu, phyllocladus
kelihatan seperti daun tumbuh umumnya. Bentuknya sederhana tulang daunnya
paralel dan besarnya sekitar 25 cm x 10 cm.

Tempat tumbuh

1. Penyebaran. A. mangium tumbuh secara alami di Maluku dengan jenis
Melaleuca leucadendron. Selain itu terdapat pula di pantai Australia bagian
utara, Papua bagian selatan (Fak-fak di Aguada (Babo) dan Tomage (Rokas,
Kepulauan Aru, Maluku dan Seram bagian barat).
2. Persyaratan tempat tumbuh. A. mangium tidak memiliki persyaratan
tumbuh yang tinggi, dapat tumbuh pada lahan miskin dan tidak subur. A.
mangium dapat tumbuh baik pada lahan yang mengalami erosi, berbatu dan
tanah Alluvial serta tanah yang memiliki pH rendah (4,2). Tumbuh pada
ketinggian antara 30 - 130 m dpl, dengan curah hujan bervariasi antara 1.000
mm - 4.500 mm setiap tahun. Seperti jenis pionir yang cepat tumbuh dan
berdaun lebar, jenis A. mangium sangat membutuhkan sinar matahari,
apabila mendapatkan naungan akan tumbuh kurang sempurna dengan
bentuk tinggi dan kurus.
Persiapan lapangan

1. Penataan lapangan budidaya mahoni. Penataan areal penanaman dimaksudkan untuk
mengatur tempat dan waktu, pengawasan serta keperluan pengelolaan hutan
lebih lanjut. Areal dibagi menjadi blok-blok tata hutan dan blok dibagi menjadi
peta-petak tata hutan. Unit-unit ini ditandai dengan patok dan digambar di
atas peta dengan skala 1 : 10.000. Batas-batas blok dapat dipakai berupa
batas alam seperti sungai, punggung bukit atau batas buatan seperti jalan,
patok kayu atau beton.
2. Pembersihan lapangan. Beberapa kegiatan yang dilakukan sebelum
penanaman meliputi :
a. Menebang pohon-pohon sisa dan meninggalkan pohon yang di larang ditebang
b. Mengumpulkan semak belukar, alang-alang dan rumput-rumputan
c. Sampah-sampah yang telah terkumpul dibakar.
3. Pengolahan tanah. Pengolahan tanah diperlukan pada tanah-tanah yang
padat dengan cara sebagai berikut :
a. Tanah dicangkul sedalam 20 - 25 cm kemudian dibalik
b. Bungkalan-bungkalan tanah dihancurkan, akar-akar dikumpulkan,
dijemur dan dibakar
c. Tanah pada jalur-jalur tanaman dihaluskan dan dibersihkan, kemudian
dibuat lubang tanaman..Klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar