Ketersediaan bibit tanaman merupakan kebutuhan
utama yang harus dipenuhi dalam upaya pengembangan komoditi kemiri. Untuk
mendapatkan bibit tanaman kemiri dapat ditempuh dengan 3 cara yaitu: (1)
generatif; (2) vegetatif; dan (3) sambungan.
Penyiapan Lahan Tanam Kemiri
Lahan yang akan dipakai untuk budidaya tanaman
kemiri harus bersih dari gulma dan dari tanaman yang tidak bermanfaat. Sebab
gulma tersebut dapat mengganggu pertumbuhan dari tanaman kemiri tersebut.
Jarak tanam untuk tanaman kemiri sesuai dengan
tujuannya; bila usaha Budidaya Kemiri ditujukan untuk mengahsilkan biji, maka
jarak tanamnya adalah 10×10 meter, sedangkan bila untuk menghasilkan kayu untuk
pulp, jaraktanamnya lebih rapat yaitu 4×4 meter.
Lakukan pengajiran sesuai dengan jarak tanam yang
akan dipakai, pengajiran harus lurus muka, belakang dan kesamping kiri kanan.
Pada ajir dibuat lobang dengan ukuran 60x60x60 cm. Pada saat menggali lobang,
sebagian tanah galian lapisan atas harus dipisahkan. Kemudian tanah galian
lapisan bawah dicampur dengan pupuk kandang secara merata dengan perbandingan
1:1. Jika penanam dimusim kemarau, lobang dapat langsung ditimbun dengan
campuran media diatas, dan bibit dapat segera ditanam. Bila musim hujan,
sebaiknya campuran tanah dan pupuk kandang tersebut dibiarkan sementara waktu
di dekat lubang tanam. Tujuannya adalah untuk menurunkan kemasaman tanah.
Setalah campuran tanah mengering sudah dapat dimasukan ke dalam lubang dan
bibit dapat segera ditanam.
Penanaman Kemiri
Pada lobang tanam yang telah diisi dengan tanah
dan pupuk kandang tersebut, tanam bibit kemiri dengan jalan melepas kantong
plastiknya. Pada saat melepas kantong plastik usahakan agar perakaran bibit
tidak rusak. Penanaman bibit harus diusahakan agar perakarannya teratur dan
terbuka.
Untuk keterangan lebih lanjut tinggal klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar