Rabu, 28 Januari 2015

Budidaya pohon petai








Petai termasuk salah satu tanaman khas Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat.
Banyak orang yang mengkonsumsi petai sebagai lalapan atau menggunakannya sebagai bahan
baku masakan sehari-hari.
Sambel goreng petai mungkin merupakan salah satu contoh masakan yang cukup populer yang
menggunakan petai sebagai bahan bakunya.
Dilihat dari kandungan gizinya, petai banyak mengandung vitamin A, vitamin C, Kalsium, dan
zat besi. Petai juga disebut-sebut sebagai obat yang cukup mujarab untuk menyembuhkan
penyakit kencing manis.
 Melihat dari kebutuhan akan petai yang cukup tinggi serta berbagai manfaat yang dimiliki
tanaman ini, banyak orang yang belajar untuk bercocok tanam petai baik untuk kebutuhan
pribadi maupun sebagai lahan bisnis.

Karakteristik Tanaman Petai
Sebagaimana tanaman perkebunan lainnya, ada beberapa karakteristik yang dimiliki petai yang
harus anda ketahui jika anda memutuskan untuk memulai budidaya tanaman ini. Pohon petai
biasanya memiliki tinggi antara 5 sampai 25 meter.
 Jenis pohon petai adalah pohon berkayu dengan bentuk tajuk yang sangat terbuka. Buah petai
berbentuk panjang dengan 10 sampai 18 biji petai di tiap buahnya.
Tanaman ini dapat tumbuh subur pada lahan dengan ketinggian 10 sampai 800 meter dari
permukaan laut.
 Budidaya petai biasanya dilakukan dengan teknik monokultur. Namun tak jarang petani petai
yang menanam tanaman ini dengan teknik tumpang sari. Tanaman yang biasanya dibudidayakan
secara tumpang sari dengan tanaman petai antara lain adalah keladi dan kacang tanah.

                                                   Selanjutnya .......