Petai
termasuk salah satu tanaman khas Indonesia yang sangat populer di
kalangan masyarakat.
Banyak
orang yang mengkonsumsi petai sebagai lalapan atau menggunakannya sebagai bahan
baku
masakan sehari-hari.
Sambel
goreng petai mungkin merupakan salah satu contoh masakan yang cukup populer
yang
menggunakan
petai sebagai bahan bakunya.
Dilihat
dari kandungan gizinya, petai banyak mengandung vitamin A, vitamin C, Kalsium,
dan
zat
besi. Petai juga disebut-sebut sebagai obat yang cukup mujarab untuk
menyembuhkan
penyakit
kencing manis.
Melihat dari kebutuhan akan petai yang cukup
tinggi serta berbagai manfaat yang dimiliki
tanaman
ini, banyak orang yang belajar untuk bercocok tanam petai baik untuk
kebutuhan
pribadi
maupun sebagai lahan bisnis.
Karakteristik Tanaman Petai
Sebagaimana
tanaman perkebunan lainnya, ada beberapa karakteristik yang dimiliki petai yang
harus
anda ketahui jika anda memutuskan untuk memulai budidaya tanaman
ini. Pohon petai
biasanya
memiliki tinggi antara 5 sampai 25 meter.
Jenis pohon petai adalah pohon berkayu dengan
bentuk tajuk yang sangat terbuka. Buah petai
berbentuk
panjang dengan 10 sampai 18 biji petai di tiap buahnya.
Tanaman
ini dapat tumbuh subur pada lahan dengan ketinggian 10 sampai 800 meter dari
permukaan
laut.
Budidaya petai biasanya dilakukan dengan
teknik monokultur. Namun tak jarang petani petai
yang
menanam tanaman ini dengan teknik tumpang sari. Tanaman yang biasanya
dibudidayakan
secara
tumpang sari dengan tanaman petai antara lain adalah keladi dan kacang tanah.